Mengenal Lebih Jauh Mengenai Bullying


Tidak pernah terpikir oleh saya bahwa saya akan membuat artikel tentang masalah bully. Teman saya menyarankan agar saya menulis artikel mengenai bully melihat banyak juga yang belum tahu apa sih bully itu? bentuk-bentuknya, dampaknya, dan cara orangtua/guru menangani masalah yang satu ini.

Apa sih Bullying itu?

Menurut psikologi, bullying diartikan sebagai salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan maksud mengganggu kehidupan korban yang lebih lemah.
Jadi intinya, bullying adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh si pelaku kepada korban yang lebih lemah agar sang korban merasa kesakitan dalam bentuk fisik maupun batin.

Jenis-jenis Bullying

  1. Bullying fisik
    Nah, jenis bullying ini biasa terjadi pada kalangan anak sampai remaja. Contohnya memukul, manghancurkan barang orang lain, meninju, memelototi, mencuri barang teman, mengancam secara fisik.
  2. Bullying psikologis
    Jenis Bullying seperti ini biasanya terjadi dikalangan antar suatu kelompok/individu yang saling bertentangan. Contohnya menggosip, mengancam, gurauan yang mengolok-olok, mengasingkan orang lain scara sosial, menghancurkan reputasi orang.
  3. Bullying verbal
    Ini paling banyak biasa terjadi pada kalangan remaja yang belum paham rasa hormat. Contohnya menghina, menyindir, mengejek dengan sebutan nama orang tua (paling sering), status sosial, status ekonomi, cacat mental/fisik.

Tempat kejadian

Nah kalo tadi saya sudah menjelaskan apa saja jenis-jenis Bullying, sekarang saya akan menjelaskan dimana aja sih yang biasa dilakukan si pelaku kepada korban bully? Berikut ulasannya.
  1. Terjadi pada saat kurang pengawasan dari orangtua/guru, seperti di kamar mandi, di belakang kelas.
  2. Biasanya Bullying itu seringkali terjadi di tempat bermain daripada di kelas.
  3. Menurut psikologi, Bullying muncul setiap 37 menit di kelas. Sedangkan di tempat bermain, hanya muncul setiap 24 menit sekali.
  4. Di tempat bermain juga susah membedakan apakah si anak tersebut sedang di bully atausedang bermain, seperti gulat, tinju, karate, dsb.
  5. Jika didalam kelas biasanya Bulling terjadi pada saat waktu senggang, seperti gurunya sedang ke kamar kecil, waktu pergantian pelajaran.

Dampak Bullying

Dampak Bullying ini terbagi tiga. Dampak bagi si pelaku, korban, dan saksi.
  • Pelaku
  1. Si pelaku yang sudah sering melakukan aksi Bullying terhadap temannya di sekolah, cenderung akan mengakibatkan si pelaku melakukan tindak kekerasan pada jenjang sekolah berikutnya.
  2. Pelaku akan rentan terlibat dalam kasus kriminal pada saat si pelaku menginjak usia remaja.
  • Korban
  1. Memiliki masalah emosi, akademik, dan perilaku.
  2. Merasa harga dirinya rendah, suka menyendiri, merasa cemas, dan tertekan.
  3. Menimbulkan masalah pada pendidikannya, seperti tidak ingin masuk sekolah karena takut akan di bully, bolos sekolah, bahkan bisa sampai di drop-out hanya gara-gara sering dibully.
  • Saksi
  1. Merasakan perasaan yang tidak enak karena kasihan.
  2. Merasa ketakutan dan terancam akan menjadi target bully selanjutnya.
  3. Prestasi turun akibat terlalu sering memikirkan bagaimana caranya agar si saksi tidak menjadi target bully selanjutnya.

Penanganan kasus Bullying

Disini saya hanya akan menyampaikan cara menangani kasus bullying yang terjadi di sekolah.
  1. Mengidentifikasi perilaku bullying sejak dini.
  2. Berdiskusi dengan siswa dan orangtua untuk membahas Bullying.
  3. Guru memberikan bimbingan kepada siswa agar berpikir positif.
  4. Lebih meningkatkan pengawasan terhadap siswa.
  5. Mengatur kelas dengan sebaik-baiknya, seperti mengatur tempat duduk, bertemakan persahabatan, dan adanya media untuk berelaksasi.
  6. Membuat peraturan anti Bullying di sekolah dan membimbing siswa agar menjadi orang yang berperilaku baik di sekolah maupun di luar.
Pesan saya untuk pelaku Bullying: Janganlah jadi tukang bully, kasian juga yang jadi korban. Coba kamu merasakan gimana jadi korban bully, gak enak kan?
Pesan saya untuk korban Bullying: Laporkan saja sama guru/orangtua atau kalo keberanian kamu udah tumbuh, cobalah melawan. Semoga dengan adanya artikel ini, pelaku Bullying semakin berkurang.


2 Comments

This comment has been removed by the author.
Anonymous ADMIN

http://blabla1234.blogspot.com/

Reply

Post a Comment

Artikel diatas ditulis oleh Ibnu Sulaiman. Jika anda mempunyai kritikan atau saran, silahkan tuangkan kedalam kotak komentar yang terdapat dibawah ini. Sesungguhnya penulis akan senang bila mendapat komentar.